Sabtu, 06 Februari 2010

Pondok Pinang Rt 006/03

Masih terekam jelas dalam ingatanku saat aku masih kecil dulu, aku tinggal di sebuah rumah yg ukurannya ngga bisa di bilang besar...di belakang rumahku ada sebuah sumur untuk keperluan air sehari-hari.....kampungku masih sangat sejuk , rerimbunan pohon masih terlihat di mana-mana ....belum ada jalan aspal ku temukan....semuanya masih jalan tanah....jika pagi masih terlihat jelas kabut menggumpal ...saat itu mayoritas penduduknya adalah orang-orang asli,pendatang masih bisa di hitung jari,..hubungan antara penduduk asli & pendatang aku rasakan harmonis sekali , kebersamaan & gotong royong masih terasa kental....waktu itu semua warga masih sangat menghargai ketua RT (agak berbeda dgn sekarang) rapat untuk kerja bakti perbaikan jalan , rapat 17an dll semuanya di adakan di rumah ketua RT,ada rasa bangga di diriku waktu itu karena kebetulan ketua RTnya adalah kakekku sendiri,...

Di kampungku setiap ba'da maghrib di adakan pengajian untuk anak-anak & dewasa,..gurunya adalah kakek dari bapakku , lalu setelah kakekku sakit-sakitan di teruskan oleh bapakku,...tidak ada uang bayaran bulanan untuk pengajian itu,...anak-anak pengajian hanya memberi seikhlasnya saja....
Aku juga waktu itu mengikuti latihan pencak silat yg di adakan setiap ba'da isya tapi hanya 2 X seminggu, semua anak-anak seangkatanku ikut latihan itu, itupun sama hanya membayar seikhlasnya saja tanpa di patok jumlah tertentu.

Ada sebuah musholla di kampungku, biasa di sebut langgar oleh orang-orang di kampungku...setiap sebelum maghrib aku dan teman-teman berkumpul di sana bermain apa saja menunggu waktu sholat mabhrib tiba, untuk sholat Jum'at ada sebuah mesjid tua di kampung sebelah yang jaraknya tidak sampai 1 km aku biasa beramai-ramai berangkat ke mesjid itu...ada hal yg menarik tentang mesjid ini , yaitu tempat wudhunya yg masih menggunakan sebuah kolam yg ukuranyya extra gede..kita langsung menciduk air di kolam tersebut..tanpa menggunakan keran atau alat lainnya...,selain itu di mesjid itu ada penjaganya yaitu seorang bapak -bapak yg penampilannya seram (menurut ukuran anak-anak waktu itu) jadi apabila khotib sedang membacakan khotbah (khotbahnya menggunakan bahasa arab) tetapi ada anak-anak yg berbicara atau bercanda , maka dia akan menyiram seember air ke anak-anak itu....ya itulah konsekwensinya ,...aku tahu hal itu adalah untuk menanamkan rasa menghargai khotib yg sedang berkhotbah....

Permainan-permainan waktu aku kecil pun seru-seru,....main tak umpet....membuat gubuk-gubukan....main film-filman....mencari belalang di semak-semak yg masih sangat benyak di kampungku....main layang-layang....main jangkungan.....membuat beduk-bedukan dari kaleng susu & kertas semen.....membuat pletokkan...membuat mobil-mobilan dari bambu & sendal jepit bekas....dan masih banyak lagi lainnya..pokoknya seru-seru.
Dahulu di kampungku ada beberapa lapangan bola yg sangat luas tempatku bermain , belajar naik sepeda...main bola....main layangan....dan lainnya,...tapi saat ini itu semua tinggal kenangan......

Kampungku kini telah menyusut , karena telah tergusur, orang-orangnya pindah berpencaran entah ke mana,..walaupun ada beberapa yg masih ku tau tempat tinggalnya tapi lebih banyak yg hilang rimbanya...
Teman-teman kecilku dulu yg setiap maghrib sholat & mengaji bersama-samaku kini kebanyakan telah berkeluarga, jarang sekali bisa bertemu mereka,..karena kesibukan masing-masing,...,yah...itulah kampungku kini telah berubah menjadi kota ,sungai kecil tempatku mencari ikan dan main air kini telah menjadi jalan raya,lapangan bola tempatku bermain & semak-semak tempatku mencari belalang kini telah menjadi Pondok Indah Mall

Ku Rindu Kampungku yg dulu.......semua kenangan itu tersimpan rapi di benakku hingga kini.
 
"kampungku kini"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar