Rabu, 06 Januari 2010

Foto 4 X 6 di saku anak

Seperti hari-hari kemarin,
Tetap saja ada perasaan sedih yang menghantui relung hati Hamzah. Ayah berumur
29 tahun itu terlihat sering murung. Sedihnya Hamzah, bukan karena persoalan
besar, bukan juga permasalahan ekonomi keluarga. Namun, kesedihannya karena
satu pertanyaan yang dilontarkan pemateri ketika mengikuti acara Smart
Parenting. ”Bagaimana caranya untuk
mengetahui kalo anak berumur 1-5 tahun menyayangi orang tuannya” ?

Ya, pertanyaan itulah yang
manjadi beban pikiran dirinya saat ini. Meskipun juga Hamzah mengakui kalo
dirinya bukanlah ayah yang baik. Marah adalah hal yang wajar terjadi. Namun,
marah ketika terlihat oleh anak berusia 2 tahun adalah perkara yang berbahaya
untuk perkembangan emosionalnya. Dan Hamzah mengakui hal itu. Mulai hari itu ia
bertekad untuk menjadi ayah yang lebih baik lagi untuk anaknya.

Mulai saat itu, setiap
hari Hamzah pulang kantor dengan tergesa-gesa. Sebab hanya satu tujuannya.
Bagaimana mendapatkan jawaban dari Ridwan anaknya ! Bermain dan bercengkerama
dengan anaknya lebih lama adalah solusi yang tepat untuk mendapatkan jawaban
kata ”Iya”. Hari itu Hamzah membeli bola berukuran besar. Lebih besar dari ukuran
tubuh Ridwan. Mereka bermain lebih lama. Hamzah rela menjadi penjaga gawang
yang berpura-pura jatuh ketika menangkap bola. Dan itu terjadi berulang-ulang
hingga mengundang tawa Ridwan. Hingga mereka letih bermain. Hamzah mengajak
Ridwan duduk sebentar. Hamzah mengambikan segelas air minum yang akan diminum
berdua. Pikiran Hamzah, Ini saat yang tepat menanyakannya. ”Nak, Ridwan sayang
sama abi ka ?” Kali ini Ridwan menatap wajah Hamzah. Hamzah menanti.....tiba-tiba
Ridwan berkata ”Abi, ayo main bola lagi !.... Hamzah terdiam, mungkin
pertanyaan itu ditanyakan ketika suasana tidak tepat pikirnya.

Malam harinya, Hamzah membacakan buku ”Akhlaq
Islami” kepada anaknya. Kali ini Hamzah membacanya dengan sabar dan lebih lama
dari biasanya. Malam itu 9 buku dibacanya sampai habis. Hingga ketika anaknya
terlihat mengantuk, Hamzah berinisiatif untuk menyeka punggung Ridwan. Ketika
usapan demi usapan dilakukannya, terbesit keingginan untuk menanyakan kepada
anaknya ”Nak, Ridwan sayang ka sama abi?”... Ridwan terdiam, ternyata Ridwan
keburu tidur sebelum ditanya. Hmm....biarlah, mungkin ia letih bermain tadi
siang. Sambil mengusap punggung, dipandanginya wajah anaknya. Hamzah berkata di
telingga anaknya. ”Nak, maafkan abi jika ternyata abi bukanlah ayah yang baik
untukmu. Hingga engkau sulit mengatakan kata ”Iya”. Tapi biarlah, abi akan
berusaha menjadi ayah yang baik”.

Malam pun berlalu, tampa jawaban yang diimpikannya....

Sepulang shalat subuh, dompetnya berserakan! Ridwan ternyata telah bangun
ketika Hamzah ke masjid. Foto dan tanda pengenal berceceran kemana-mana. Dengan
sabar Hamzah mengambilnya dan memperbaikinya kembali. Hamzah berkata ke anaknya
”Jangan dibuka dompet abi ya, disini banyak tanda pengenal yang penting. Nanti
kalo hilang bagaimana ? ” Ridwan mengangguk tanda setuju. ”Oke! Ayo kita toss
dulu” kata Hamzah. Dan Ridwanpun mengangkat dan membuka jarinya untuk toss dan tersenyum.


”Ok ummi, ayo berangkat” kata Hamzah. Waktu menunjukkan pukul 06.50. eh,
ternyata Ridwan tak mau ganti baju. Bajunya yang dipake tidur tidak mau
digantinya. Baju bermotif mobil traktor dengan saku di depan itu terlihat
kumal. Tapi Ridwan tetap tak mau ganti baju. Bahkan sampai menangis ketika
bajunya mau dilepas. Karena takut terlambat kekantor, maka biarlah Ridwan tidak
mandi dan tak mau ganti baju

Sore itu, Hamzah pulang tak lagi tergesa-gesa. Toh Ridwan tak menunjukkan
itikad mengucapkan kata-kata ”Iya” untuk dirinya. Maka kali ini Hamzah
melakukan aktifitas seperti biasa. Menjemput Ridwan dirumah nenek yang ternyata
memakai baju yang sama dengan baju tadi pagi. Kata nenek”Ridwan ngak mau ganti
baju, dia jingkar kalo bajunya mau dilepas”

Malam itu Hamzah tak ingin bermain bola bersama anaknya. Hamzah menggiring
Ridwan untuk tidur lebih awal. Maka diiringilah tidur Ridwan dengan tilawah.
Setelah terlelap tidur. Hamzah meminta istrinya untuk mengganti baju Ridwan
yang kumal karena besok pagi giliran Hamzah yang mencuci baju.

Sepulang shalat subuh, Ridwan belum bangun. Tumpukan baju satu persatu di
cucinya. Hingga tiba pada baju bermotif traktor Ridwan. Baju yang dipake
seharian. Ketika mencuci, Hamzah menemukan foto 4x6 dirinya di saku baju
Ridwan...Dan hal itulah yang membuat Ridwan tersenyum dan berkata dalam hati
”Tak usahlah engkau berkata ”Iya” Nak. Abi sudah tahu jawabannya”......

Saat yang sangat mengharukan, Menemukan fotoku di kantong baju Sawwaf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar